♫- Selamat Datang!
di majalah online SMA Negeri 1 Rantepao -♫

Monday, May 17

Sejarah Toraja





Tongkonan dan Mitosnya: Dalam Hubungannya Dengan Kerajaan-kerajaan Dataran Rendah di Sulsel
(Roxana Waterson)

Lakipadada
Laki Padada dalam beberapa silsilah-silsilah adalah seorang cucu lelaki Tamboro Langi', salah satu To Manurun di Toraja paling terkenal. Ayahnya Puang Sanda Boro menikah dengan seorang yang wanita ia temukan di dalam suatu bambu; dia dipanggil Bu'tu ri Pattung (Orang yang muncul dari Bambu) atau Puang Ao' Gading. Dia melahirkan dua anak-anak, seorang putra, Laki Padada, dan seorang putri, Puang Mate Mangura atau Puang Mate Malolo (kedua-duanya nama-nama berarti Gadis yang meninggal saat masih muda). Dengan perasaan sedih pada kematian saudarinya, Laki Padada bepergian mencari-cari rahasia tentang hidup kekal. Perjalanannya pada akhirnya membawa dia kepada kerajaan Goa. Di sini setelah banyak petualangan ia menikah dengan Karaeng Andi Tara Lolo putri Kerajaan Goa.
Dari tiga putra mereka, Pattala Merang, menjadi penguasa Goa (Somba ri Goa) ;yang kedua, Pattala Bunga, menjadi penguasa Luwu' (Payung ri Luwu), selagi yang ketiga, Pattala Bantan, kembali ke Toraja dan menikah dengan Petimba Bulaan,(diceritakan adalah anak atau cucu putri dari Datu Manaek, pendiri dari tongkonan Nonongan). Pattala Bantan pergi ke Sangalla' (Matasak ri Sangalla’) dan menguasai bagian dari Toraja yang dikenal sebagai Tallu Lembangna yang terdiri dari Ma'kale, Sangalla' dan Mengkendek. Kemudian keturunan-keturunan dari Laki Padada dikatakan menikah dengan keluarga dari kerajaan Bone. Hubungan ini masih diakui oleh keluarga-keluarga yang kerajaan ini.


Talisiba’ba
Kisah lain menceriterakan bagaimana Toraja mengatur tipuan untuk memperdaya Datu Luwu'. Masih berhubungan dengan seorang pahlawan, yang dikenal di Kesu' sebagai Tali Siba'ba, ibunya adalah seekor babi yang liar. Ia mengawini putri dari Luwu' dan dengan diam-diam memasukkan ibunya ke dalam istana di atas loteng kecil. Dia melarang penduduk setempat untuk makan daging babi sebagai rasa hormat padanya. Ini diklaim sebagai alasan mengapa orang-orang Luwu' (yang telah Muslim sejak awal abad yang ketujuhbelas) tidak makan daging babi. Dalam sebuah cerita, akhirnya dia mengubah namanya menjadi Karaenge Dua (yang mulia dari Luwu' dan Toraja).

Bonggakaradeng
Satu cerita hampir serupa berhubungan dengan para putra Bonggakaradeng, suatu pandai besi; tetapi dalam hal ini berhubungan dengan Bugis tepatnya Sawitto (Pinrang sekarang ini), yang berdampingan dengan Toraja Barat dan daerah-daerah Bonggakaradeng dan Simbuang. Bonggakaradeng datang dari Kampung Batu Tandung, dekat Sungai Masuppu.
Ia adalah orang lain yang menemukan istrinya di dalam bambu; namanya adalah Datu Baringan, yang mempunyai saudara seekor ular sanca.Suatu ketika ia berjalan dari dalam hutan setelah berburu, Bonggakaradeng beristirahat di bawah satu pohon uru pada suatu tempat yang disebut Pokka Uru di Buttu Karua (suatu gunung di Simbuang). Ia buang air kecil dekat pohon tumbang, tanpa sepengetahuannya, ia telah menghamili roh seekor babi di dalam pohon itu. Babi melahirkan anak-anak lelaki kembar, Buttu Karua dan Buttu Layuk. Ketika mereka berusia sekitar enam tahun, ibu mengirim mereka untuk mencari ayah mereka, dan mereka datang ke tempat di mana Bonggakaradeng sedang bekerja sebagai pandai besi. Mereka membantu Bonggakaradeng untuk bekerja, tetapi ia menolak. Tetapi selagi ia sedang makan siang di dalam rumah, mereka menyelesaikan semua pekerjaannya. Menurut versi lain, mereka membuat suatu pedang dari emas (la'bo' penai bulawan) yang disebut Tonapa. Pedang ini menjadi suatu pusaka yang terkenal dimana sarung pelindungnya masih bertahan Sawitto, dan mata pedanganya di Simbuang. Pada akhirnya mereka meyakinkan Bonggakaradeng yang terkejut bahwa ia sungguh ayah mereka, dan tinggal untuk sementara waktu, tapi karna kegemaran Bonggakaradeng makan daging babi, mereka kembali dengan perahu menyusuri Sungai Masuppu, mengambil ibu mereka,dan menuju Sawitto, di mana ibu babi pada akhirnya berubah menjadi batu. Mereka membuat sihir di sana, menyebabkan langit gelap kecuali di sekitar rumah mereka sendiri, sampai orang-orang lokal yang memohon suatu penjelasan.
Saudara laki-laki mengatakan bahwa mereka mengembalikan cahaya matahari jika orang-orang itu akan setuju untuk selalu menunjukkan rasa hormat mereka untuk berpantang makan daging babi atau daging segala binatang bahwa mati tanpa disembelih. Dengan demikian Orang Bugis menjadi Muslim, Kemudian keduanya menikah dengan para putri keluarga aristokratis yang besar, dan mempunyai beberapa anak-anak yang menjadi para nenek moyang penting di wilayah itu. Hal ini yang membuat orang di Simbuang seringkali mengatakan: nene' Simbuang, appo Sawitto, atau "Simbuang adalah kakek dan Sawitto adalah cucu". Dengan jelas ini adalah satu usaha untuk menyatakan hak yang lebih tinggi atas Sawitto, yang menarik karena, seperti halnya dalam kasus dari hubungan-hubungan Toraja-Luwu', secara obyektif Sawitto adalah suatu kerajaan lebih tangguh. Menurut Bigalke (1981:25), dari abad 17 ke 19 Simbuang ditarik ke dalam kerajaan kecil ini; Orang-orang Belanda, kemudian memasukkan Simbuang ke dalam wilayah administratif Ma'kale sebagai hukuman untuk Sawitto atas serangannya pada pasukan Belanda
.

Bulu Nanga

Di Sa'dan dan Balusu, bagian timur laut dari Toraja yang berbatasan dengan Luwu', dikisahkan tentang pahlawan dari Sa'dan bernama Bulu Nanga. Ketika Bulu Nanga bepergian dengan para pengikut dan para budaknya untuk membeli kerbau liar dan garam di Palopo. Penjaga-penjaga dari Datu dari Luwu' yang melihat dia mandi di dalam sungai dan menarik perhatiannya, melapor kepada Datu Luwu. Bulu Nanga menikah dengan putri Datu itu, dan pedangnya, yang disebut La Karurung, disebut masih bertahan istana pada Palopo.


Sawerigading
Di pihak lain tokoh dalam cerita Toraja diambil dari tokoh Bugis. Satu contoh adalah Sawerigading, ayah La Galigo, dimana petualangannya banyak dikisahkan dalam syair kepahlawanan Bugis dari I La Galigo dan terkenal di Sulawesi (Kern 1989; Andi Zainal Abidin 1974). Cerita ini dilegitimasi oleh penguasa yang berhubungan dengan Luwu’. Contohnya dari Sa'dan Balusu dan Tallu Lembangna. Keturunan dari Tongkonan Galugu Dua di daerah Sa'dan memiliki silsilah enam belas generasi, yang menggambarkan Andi Tendriabeng (Bug.: We Tendriabeng), saudari Sawerigading, menikah dengan Ramman di Langi' dari Tongkonan Punti di Sesean.. Lima generasi kemudian, dua saudara laki-laki, yang kedua-duanya disebut Galugu (Galugu Dua)adalah bagian dari To Pada Tindo (untulak buntuna Bone), menentang invasi oleh penguasa Bone, Arung Palakka, pertengahan abad ketujuhbelas.
Di sebelah selatan, kisah Sawerigading diceritakan oleh Sando Ne’ Tato' Dena' dari Mandetek di Ma'kale (To Minaa Sando atau memimpin imam Aluk To Dolo); dan dari, Indo' Somba, dari Kandora di Mengkendek. Kandora kelihatannya memiliki suatu asosiasi yang kuat sekali dengan Sawerigading, Contohnya dalam wujud suatu lumbung di Potok Tengan berisi batu pusaka, yang disebutkan adalah La Pindakati dari Cina yang menjadi batu, istri Sawerigading yang pertama. Batu pusaka itu dibawa oleh putri La Pindakati Jamanlomo atau Jamallomo, yang menikah dengan Puang Samang dari Gasing (suatu gunung di daerah Ma'kale). Dalam karangan Salombe’, ditekankan Jamallomo, yang adalah keturunan dari Batara Guru, hanya boleh dinikahi oleh keturunan To Manurun. Puang Samang, merupakan keturunan Tamboro Langi', To manurun dari Toraja (yang diklaim di daerah ini turun di Buntu Kandora), Jamallomo kembali bersama Puang Samang ke Toraja, di mana mereka mendirikan Tongkonan Dulang pada Potok Tengan (Salombe' 1975:276-277).

Jadi sebenarnya ada dua versi keberadaan Tau To Raja.
versi Tandilintin dan versi Salombe.

Friday, May 14

Kada kada tominaa

kada pelambe tedong

ta melambe-lambe tedong, ta tambai pa eanan, ta ongli' sakean boko'.
ma'bannei randan langi', lako dikambio' suru', lako direnden pemali.
te mai . . . passamayanta,
sikutana sangke'deran, sikuan sangtiangkaran, ke'de sangpengguririkan.

Tedong dio randan langi, kanae' lelean uran.
Tedong tang su'pik anakna, tang tilende kalungkungna.
Sadio-diona mai, sa untangngana lalanna.

Sokko'-sokko' napadolo, tarangga naparitangga, pampang urramba solana.
La rampo inde te tondok, la kenden inde pangleon.
==============================================

Hai guys, potongan  kada tominaa diatas adalah re-Post dari website TorajaLand ,
mari lestarikan budaya kita. Kalau ada yang mau posting juga, silahkan ke website 
Torajaland atau hubungi  admin  mataRAN. Salama'.

==============================================
Tae' pa na upu' garaganna te disanga "kada-kada tominaa". Melo ke rampo pole' ko mi masiang, duang bongi Iya ke denni tu pekutana, iyaraka na pepasan tu la napomelona te website, iya pissan raka la tapomelona solanasang, kiringan kan i mai inde: services [at] torajaland.net
Kurre Sumanga'
source >> article : http://torajaland.com
                  picture : http://nate0niel.files.wordpress.com

Penerima Beasiswa Bidik Misi 2010

Jumat, 23 April 2010 13:43

Beasiswa Bidik Misi
Memutus Rantai Kemiskinan

OLEH: NAOMI SIAGIAN

Jakarta - Perlahan lagu Latin berjudul “Yo Te Amo” mulai meng­alun dari mulut Andy Williams Pakilaran. Semua yang hadir dibuat terkesima oleh siswa kelas III SMAN 1 Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan tersebut.

Andy tidak sedang ikut lomba menya­nyi. Ia tengah diuji oleh Pembantu Rek­tor III Universitas Hasa­nuddin (Unhas) Nasaruddin Salam untuk bisa meraih beasiswa Bidik Misi. Beasiswa ini hanya diberikan kepada siswa ber­asal dari keluarga miskin dan berprestasi.
Belum selesai menya­nyi­kan lagu itu, Nasaruddin sudah meminta Andy berhenti. Tes bernyanyi sengaja diminta Nasaruddin untuk membuktikan bahwa Andy mampu menunjukkan kualitas ber­nyanyi sesuai pengakuan saat mendaftar Beasiswa Bidik Misi. “Saya percaya dia mampu menyanyi dengan baik,” kata Nasaruddin pekan lalu saat menguji Andy di sekolahnya.

Andy memang mempunyai sederet prestasi di dunia tarik suara. Prestasi tertinggi yang pernah diboyong adalah juara lomba vokalgrup menyanyi tingkat Provinsi Sulawesi Se­latan. Kemampuan menya­nyi dan bermusik diperolehnya karena keaktifannya melayani di gereja. Tidak cuma menya­nyi, Andy punya prestasi bagus di sekolah. Dia selalu masuk lima besar di kelas dan nilai baik untuk mata pelajaran fisika, kimia, dan biologi.
Pengujian belum selesai. Keluarga Andy harus diverifikasi untuk membuktikan dia memang dari keluarga miskin. Ini memang proses seleksi yang harus dijalani, melalui verifikasi lapangan di samping tes wawancara dan tertulis.
Untuk bisa sampai ke rumah, Andy harus menempuh perjalanan sejauh 13 kilometer dari Rantepao ke Desa Sa’dan Malimbong. Di rumah tua yang terbuat dari kayu dan sangat sederhana, Andy tinggal dengan neneknya. Saking sederhananya, di ruang tamu tidak ada perabotan sama sekali, hanya ada sebuah ranjang besi yang juga sudah tua. Ruangan pun cuma diterangi satu bola lampu pijar.
Ibunya tidak mempunyai pekerjaan tetap dan tinggal di Palopo. Oleh karena itu, hidup­nya hanya dibiayai sang nenek yang mengandalkan uang pensiun.
Meski hidup di tengah kemiskinan, tekad William sangat besar untuk meraih pendidikan tinggi. Dia Sadar akan ekonomi yang sangat terbatas yang membuatnya tidak pernah membayangkan akan bisa kuliah. Oleh karena itu, saat mendengar Beasiswa Bidik Misi, dia tidak menyia-nyiakannya. “Ini peluang yang diberikan Tuhan untuk saya,” katanya dengan bibir bergetar.
Anak kedua dari pasangan Abans Pakilaran dan Bety Benteng ini sudah berencana memilih Jurusan Teknik Sipil dan Teknik Industri. “Saya sangat ingin masuk Teknik Sipil karena peluang kerjanya besar. Saya tidak mau miskin lagi. Orang-orang di Toraja juga banyak yang kuliah di Teknik Sipil dan berhasil,” tutur Andy lugu.

Atlet Tolak Peluru
Lain lagi dengan Mut­main­na Cendi, siswa kelas III SMA Pondok Pesantren Rahmatul Asri, Desa Baroko, Enrekang, Sulawesi Selatan. Putri dari petani sayuran ini lolos sebagai calon penerima beasiswa Bidik Misi karena prestasi akademik bidang olahraga dan agama.
Siapa menduga gadis yang terlihat lembut ini adalah salah satu atlet tolak peluru. Tidak cuma itu, prestasi yang lebih besar lagi diraihnya dalam Tilawah Qur’an dan Salawat. Mutmainna sudah membidik pilihan jurusan Farmasi dan Sastra Arab di Unhas.
“Awalnya, saya ingin memilih keperawatan, tapi tidak ada di Unhas karena itu saya pilih Jurusan Farmasi. Sejak kecil cita-cita saya memang bekerja di bidang kesehatan,” kata Mutmainna.

Memutus Kemiskinan
Andy dan Mutmainna berhasil menjadi salah satu calon penerima Beasiswa Bidik Misi Unhas lewat jalur prestasi seni dan olahraga. Mereka menjadi bagian dari 20.000 calon mahasiswa selurun Indonesia yang akan meraih Beasiswa Bidik Misi.
Syarat penerima beasiswa ini adalah selalu masuk menjadi 25 persen terbaik di kelas ditambah prestasi di bidang ekstrakurikuler, seperti seni dan olahraga, minimal peringkat ke-3 di tingkat kabupaten/kota.
Nasaruddin mengatakan beasiswa diberikan senilai Rp 5 juta per semester yang langsung diberikan ke rekening anak. Jumlah itu untuk membiayai hidup termasuk membayar SPP selama kuliah empat tahun.
Untuk tahun pertama penyelenggaraan Beasiswa Bidik Misi, Kementerian Pendidikan Nasional menganggarkan dana Rp 1 triliun. Targetnya adalah untuk memutus rantai kemiskinan sehingga jumlah keluarga miskin berkurang.
Program ini akan menjaring calon mahasiswa dari lulusan SMA/SMK/MA maupun program kesetaraan Paket C dengan melibatkan sebanyak 104 PTN yang terdiri atas 82 PTN di bawah pengelolaan Kemendiknas yang mencakup universitas, institut, politeknik, serta 22 PTN yang dikelola Kementerian Agama.
Kemiskinan di Indonesia yang mencapai 32 juta orang tidak bisa hanya menunggu pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, investasi atau jargon-jargon ekonomi makro lainnya. Pusat kemiskinan, yaitu keluarga-keluarga miskin harus menjadi fokus perhatian.
Akses orang miskin terhadap layanan dasar, seperti pendidikan sangat minim. Siapapun tidak akan bisa membayangkan orang seperti Andy dan Mutmainna akan masuk pada jurusan impian mereka tanpa ada beasiswa. Pendidikan kian mahal, semakin jauh dari jangkauan keluarga miskin.
Kasus penolakan terhadap UU No 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan juga berawal ketika UU itu mencerminkan ketidakadilan negara terhadap seluruh rakyat untuk mendapatkan pendidikan yang setara. Perguruan tinggi hanya menjadi tempat bagi orang-orang kaya karena mampu memberi sumbangan yang besar. Sementara itu, yang miskin harus tersingkir.
Oleh karena itu, pemberian beasiswa seharusnya bisa diperbesar lagi. Tidak harus menunggu negara mampu memberikan anggaran lebih besar, tapi bagaimana menetapkan prioritas agar pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia terjamin.

Green Tree Campaign dari Surfer Girl


Penerapan gaya hidup ramah lingkungan pastinya udah jadi pembicaraan hangat penduduk di seluruh dunia. Nah, patut diacungi jempol karena Surfer Girl mengajak kamu semua untuk meluangkan sedikit waktu untuk menerapkan tips-tips yang terbukti membantu proses pelestarian lingkungan yang bisa dilakukan setiap hari dan nggak hanya pada perayaan Earth Day.
Check out tips-tips keren dari Surfer Girl yang bisa kamu terapkan setiap hari..
1. Lebih informatif dan aktif. Cari informasi tentang pelestarian lingkungan yang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari.
2. Gunakan lap/ kain untuk mengurangi penggunaan tisu untuk kegiatan bersih-bersih.
3. Berani untuk kotor. Rajin berpartisipasi dikegiatan bersih pantai atau lingkungan atau menanam pohon bersama sahabat dan keluarga disekitar lingkungan kamu.
4. Nikmati alam. Tinggalkan mobil atau motor kamu dirumah dan coba untuk berjalan atau naik sepeda sambil menikmati keindahan alam, photography dan menikmati pemandangan sekitar. Go outdoor.
5. Cegah pencemaran air. Mencegah pencemaran air dengan nggak membuang sisa minyak, cat atau bahan kimia ke saluran air atau tanah.
6. Daur ulang. Gunakan produk yang menggunakan bahan yang bisa didaur ulang untuk kebutuhan sehari-hari.
7. Hemat energi. Kurangi penggunaan listrik yang nggak perlu dengan mematikan lampu yang nggak perlu.
8. Hemat air. Hemat penggunaan air dengan tidak membiarkan keran terbuka saat mencuci atau menyikat gigi.
9. Bangga. Tunjukkan ke semua teman dan sahabat bahwa kamu adalah salah satu pendukung go green dan ajak mereka untuk ikut berpartisipasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Ingat: Everyday is Earth Day. Tindakan pelestarian lingkungan akan lebih berarti jika dilakukan setiap hari dan nggak hanya pada saat perayaan Earth Day. Jadi dukung Earth Day dengan menerapkan go green di kehidupan sehari-hari ya.

LOVE YOUR PLANT, LOVE YOURSELF:-HAPPY EARTH DAY

Es Krim itu Unik!

Guys,. kita wisata kuliner di dunia maya yuk!
Ice cream ternyata punya ciri khas masing-masing di tiap negaranya, loh.
Seperti yang ini nih..

Indonesia
Pasti kamu suka dong sama es puter yang jadi es favorit sepanjang masa, hehe..
Es puter dan es potong ini emang juara dan khas Indonesia banget!
Es puter terbuat dari santan tanpa menggunakan krim. Biasanya dicampur dengan buah alpukat, kacang hijau, atau kopyor. Kalo es potong memakai bahan dasar santan, dengan penyajian harus dipotong, lalu ditusuk ke stik kayu atau bisa juga diapit dengan roti. Kalo di Toraja sih, Es Goreng kali ya? hehe
Hmm..yum yum!
Jepang
Kalau di Jepang khasnya ada Maccha ice cream yang terbuat dari teh hijau. Dan satu lagi ada Ogura, yaitu es krim kacang merah paling terkenal di Jepang. Selain dua itu, ada juga ice cream mochi yang terbuat dari adonan kue mochi.
Wah, dijamin pasti bikin segerr banget nih!
India
Es krim yang populer di India adalah Kulfi yaitu ice cream yang terbuat dari susu kerbau, plus campuran pistachio flavor, mangga, kapulaga, dan saffron. Wah, bentuk es nya unik banget yah, mirip cake.. Pasti rasanya bikin penasaran, pengen diicipin..nyam!
Turki
Dondurma adalah ice cream yang terkenal di Turki. Dondurma ini terbuat dari susu kambing dengan campuran sachlav (akar dari sejenis anggrek liar Turki yang dihaluskan).
Wah, rasanya kayak gimana ya?
Amerika
Karena orang Amerika adalah penikmat makanan yang padat rasa dan padat porsi, maka nggak heran kalo ice cream dengan paduan cookies, caramel, dan kacang-kacangan plus porsi yang besar adalah ice cream favorit for American!
Wah, kalo yang ini sih, siapa yang nggak suka, hihihi =D
Perancis
Giliran di Perancis, kalo di negara super romantis ini, ice cream favoritnya yaitu ice cream dengan kadar liquer (yang nggak tinggi). Oh la laaa..
Italia
Nah, kalo di negara Italia, Gelatoo sole mio yang paling banyak disukain nih! Ice cream ini memiliki sorbetto dari Italia bagian selatan dengan rasa lemon dan orange sebagai ciri khasnya.
Fresh banget rasanya! (admin pernah nyoba lho!) Apalagi kalo dimakan pas siang hari..dijamin jadi ‘melek’, hehe..

Google Merayakan ULTAH mereka!

Sampai saat ini, udah banyak orang-orang ‘penting’ yang ulang tahunnya dirayakan oleh Google. mataRAN berhasil menemukannya, dan ternyata seru-seru banget homepage Google yang dibikin spesial untuk mereka! Check them one by one!
Nah, ini dia beberapa famous people yang juga tampil di homepage Google.
Wah, kalo gini mesti sering-sering ngecek Google yuks. Siapa tau ada icon Google yang baru, hehe..

Saturday, May 1

Re-Post , REUNI DUTA WISATA INDONESIA Part 1

Halo semua, ini redaksi mataRAN magazine. :D Baru-baru ini, admin [Aurora Wibrianne]  dari XI Language Class, mengikuti  kegiatan Duta Wisata Indonesia , di Lembang, Bandung, 14-18 April 2010.
Biar lebih OK, kita baca aja re-Post tulisan  Kang Nur di http://indopageants.blogspot.com , ya!

Selasa, 27 April 2010

REUNI DUTA WISATA INDONESIA Part 1

Hallo! Kali ini Indonesian Pageants diundang untuk bersuka ria bersama anak anak Duta Wisata Indonesia di ajang reuni para alumni Pemilihan Duta Wisata Indonesia pada tanggal 14-18 April 2010 di Bandung-Lembang-Jawa Barat.Di acara hari pertama, rombongan yang terdiri dari wakil beberapa propinsi dan kota/kabupaten menghadiri welcome party di Pendopo Walikota Bandung, disambut Bapak Wakil Walikota Bandung. Pose bareng? pastinya!!
Kenalkan beberapa delegasi, ada Uni & Avri(Dara Sulawesi Selatan), Ferdi(Kang banten) & Mutia (Gadis Jambi)
Ada juga Sarah (Mpok Bekasi), Trio Mekhanai dari Lampung, Nong Banten, Agam NAD dan Bujang Kepulauan Riau.
Ada juga wakil dari Jajaka Bogor, Abang Jakarta, Putra Papua yang juga hadir di acara ini.
Sambutlah duo remaja dari Tana Toraja Sulawesi Selatan, Yonal & Aure [Aurora Wibrianne, SMA Negeri 1 Rantepao] yang menjabat sebagai Pandin & Dodo Toraja 2009. Kostum mereka cantik ya? Unik!
Saatnya acara keakraban, Yanson dari Kalimantan tengah mengajak Mitha dari Diajeng Yogyakarta menari bersama menyanyi lagu dangdut, tentu membuat semua peserta ikut joget bareng.
Seperti mereka nih, joged jempol bikin malam semakin meriah, serr serr..tarik mang..neng...
Indahnya keberagaman terlihat dari warna warni kostum tradisional yang dikenakan peserta, It's so wowww!!
Nggak ketinggalan ternyata ada agenda Munas Alumni yang kemudian tercetus pembentukan Organisasi Idbudparwindo(Ikatan Duta Budaya Pariwisata Indonesia), meski suasana Munas penuh perdebatan, diskusi dll tapi tetap kompak menyanyikan Lagu kebangsaan kita, Indonesia raya bersama-sama.

Acara Api Unggun menjadi ajang unjuk kebolehan dan promosi Wisata masing masing daerah,semua mendapat kesempatan mempromosikan daerah wisatanya, cerita soal cinderamata khas sampai menyanyikan atau memperagakan tarian khas daerah masing-masing sambil makan jagung bakar. Indahnya Indonesia, keberagaman itu membuat kita kaya!
Lihat penampilan Justin & Switar dari Dimas Diajeng Yogyakarta yang menari tarian klasik Jawa diiringi gending gamelan via HP, suasana berubah menjadi hening meresapi penampilan mereka yang ciamik! Awesome
Femmy(Wakil Jawa Barat di Duta Wisata Indonesia 2008 & salahs atu juara Mojang Kota Bandung 2007)mendemonstrasikan kebolehannya menjadi Instruktur Angklung untuk teman2 berbagai daerah yang belum pernah main angklung sama sekali, dan sukses memainkan lagu Cucok Rowo!! Hobah!!
Yang nggak kalah mempesona, Penampilan duo Okti & Edo(Jaka Sumatera Utara) dengan Tarian Melayu yang energik dari musik yang berasal dari HP yang dipegang Aya (Dara Persahabatan Sumatera Utara)
Masih banyak segudang acara seru lainnya, nantikan lanjutan liputan berikutnya!