Bank Indonesia (BI) meluncurkan uang kertas pecahan Rp 10.000 dan uang logam Rp 1.000 pada hari ini. Untuk uang kertas pecahan Rp 10.000 tidak banyak mengalami perubahan gambar, hanya berubah warnanya.
Desain gambar uang Rp 10.000 masih sama seperti yang sebelumnya, yakni rumah adat Limas dan Pangeran Sultan Mahmud Badaruddin II.
Sementara untuk uang logam pecahan Rp 1.000 memiliki desain dan bahan baru. Bahan dari uang pecahan Rp 1.000 tidak akan sama dengan uang logam pecahan Rp 100, Rp 200, Rp 500. Bahannya berbeda karena lebih berat dan merupakan logam campuran dengan gambar alat kesenian dari Jawa Barat yakni Angklung dan gedung sate.
'Uang baru ini merupakan penyempurnaan dari uang Rp 10.000 sebelumnya,' ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI, Difi A Johansyah.
Rencananya, peluncuran uang baru tersebut akan diresmikan oleh Wakil Presiden RI Boediono. Setelah secara resmi di-launching, uang Rp 10.000 dengan desain baru tersebut secara serempak akan disebarkan kepada masyarakat melalui kantor-kantor Bank Indonesia (KBI) di daerah-daerah. Bank sentral telah mencetak lebih dari 500 juta lembar pecahan Rp 10.000.
Dibandingkan dengan desain lama, menurut Difi, uang tersebut akan lebih banyak memiliki unsur biru, walaupun warna dasarnya tidak berubah. Dengan demikian akan terlihat lebih kontras dengan pecahan Rp 100.000 sehingga masyarakat akan lebih mudah membedakannya.
'Disamping itu BI juga menambah beberapa fitur baru yang kasat mata dan kasat raba pada beberapa bagian uang tersebut,' jelasnya.
Adapun perubahan pada uang kertas pecahan Rp 10.000 bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi elemen desain atau up-grading yang dilakukan terutama pada warna dominan yang semula ungu kemerahan menjadi ungu kebiruan.Meski terdapat pula perubahan pada unsur pengaman lainnya, elemen desain utama, seperti bahan uang, gambar utama, dan ukuran uang, tetap atau tidak berubah
pecahan Rp 10.000, bagian muka dan belakang uang dicetak dengan warna dominan ungu kebiruan dan gambar utama adalah Pahlawan nasional Sultan Mahmud Badaruddin II dan di bawahnya dicantumkan tulisan "SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II
desain uang lembaran pecahan Rp 10.000 berbentuk lingkaran dengan perubahan blind code dan penggantian tinta OVI. "Tinta OVI berupa segi delapan yang berubah warna dari hijau menjadi biru apabila dilihat dari sudut pandang berbeda. Misalnya, jika dilihat dari kanan bawah uang sekarang," tuturnya. Disebutkan, elemen desain utama adalah tetap. Maksudnya, bahan uang, gambar utama, dan ukuran uang tidak berubah.
Perubahan lainnya pada desain uang kertas Rp 10.000 yakni penambahan unsur rainbow printing dalam bidang berbentuk segilima yang memiliki efek berubah warna (pelangi) apabila dilihat dari sudut pandang tertentu pada sebelah kanan gambar utama.
Selain itu terdapat penembahan desain berbentuk lingkaran-lingkaran kecil berwarna merah dan di tengahnya berwarna putih yang letaknya tersebar pada sebelah kanan gambar utama.
Adapun perubahan kode tuna netra dan penggantian tinta berubah warna (optically variable ink) berupa segi delapan dari hijau menjadi biru jika dilihat dari sudut pandang berbeda.
0 comments:
Post a Comment